Selasa, 14 Februari 2012

Lelaki


Maafkan diriku yang egois dengan sikap manja dan keluhanku.
Kau dan dia berbeda.
Saat aku bersamamu tak sedikit pun kau lelah mendengarku mengeluh.
Bahkan keluhan yang aku buat-buat sekalipun.
Namun saat dulu bersamanya, keluhan tertahan dikerongkongan bersama dahak yang hendak keluar.
Sekalipun itu memang dari dalam hati.

Wajar saja jika dahulu kau dia meninggalkanku.
Akankah kau juga begitu?

Kau kakak, ayah, sahabat, teman debat dan lelakiku.
Maaf sampai sekarang sayang mu belum terbalaskan.
Hanya saja aku takut untuk mengiyakan memberikan hatiku.
Dengan menyerahkan hatiku, berarti aku telah menyerahkan titik terlemahku padamu.

Mungkin besok, lusa, atau sampai aku siap.
Aku betul-betul takut..

Tersentak saat membaca satu pesan singkatmu
Yang benar-benar singkat
Bisakah kita shalat berjamaah nantinya?

Insya Allah..

Hatiku telah aku letakkan padaNya.
Terserah Ia ingin menaruh di sela rusuk siapa.
Yang aku ketahui dengan jelas, Ia Maha Mengetahui.

Haerul Phasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanks buat komentarx..:)